Pemanfaatankonsep reaksi redoks yang paling kecil dampak negatifnya adalah . A. pembakaran BBM B. pembuatan biogas C. pembakaran kayu bakar D. pembakaran batu bara E. pembakaran tidak sempurna
Bagi kalian yang sudah kelas 10 MIA pasti sudah pernah dengar tentang apa itu reaksi redoks, kan? Hayoo masih inget, nggak? Coba Sobat Pintar perhatikan fenomena gambar di atas. Pada gambar tersebut, kita bisa melihat sebuah apel yang sedang mengalami proses pembusukan. Dalam proses kimia, reaksi pembusukan apel tersebut terjadi karena adanya sebuah reaksi yang menyertainya, yaitu reaksi redoks. Yuk Sobat, kita simak apa sih itu reaksi redoks. Apa itu reaksi redoks? Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung pada proses elektrokimia. Boleh dibilang, reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi. Berikut pengertian dari kedua istilah tersebut. Pengertian Reduksi Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen. Pengertian Oksidasi Oksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen. Perhatikan contoh reaksi berikut ini Bagaimana penjelasan reaksi oksidasi dan reduksi pada contoh di atas? Besi III oksida Fe2O3 mengalami reduksi karena kehilangan atom oksigen dan berubah menjadi besi 2Fe. Adapun karbon monoksida 3CO mengalami reaksi oksidasi karena mengikat atom oksigen dan berubah menjadi karbon dioksida 3CO2. Konsep Bilangan Oksidasi Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi biloks. Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom yang harus Sobat ketahui, antara lain adalah sebagai berikut. 1. Bilangan oksidasi unsur bebas dalam bentuk atom dan molekul adalah 0. Contoh bebas berbentuk atom C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne = 0 Contoh bebas berbentuk molekul H2, O2, Cl2, P4, S8 = 0 2. Bilangan oksidasi ion monoatom 1 atom dan poliatom lebih dari 1 atom sesuai dengan jenis muatan ionnya. Contoh Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +3. Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut adalah +1, -2, dan -3. 3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya. IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1. Contoh Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1. IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2. Contoh Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2. IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3 Contoh Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3. 4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi golongan B lebih dari satu. Contoh Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2. Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3. Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4. 5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya. Contoh NH4+ = +1 6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Contoh H2O = 0 7. Bilangan oksidasi hidrogen H bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1. Contoh Biloks H dalam AlH3 = -1. 8. Bilangan oksidasi oksigen O dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2. Contoh Biloks O dalam BaO2 = -1. Menentukan Reaksi Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator. Coba perhatikan contoh berikut ini! Reaksi Mgs + 2HCl -> MgCl2aq + H2g Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0. Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2 = 0. Kemudian, karena H2 merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor. Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator. Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa! Writer Muhammad Fahmi Ridlo Editor Deni Purbowati
Beberapareaksi redoks kunci dalam daur N di alam semuanya dilakukan oleh mikroba. Secara termodinamik N2 gas adalah bentuk paling stabil dan seimbang. Jumlah N terbesar di udara sebagai gas N2 yang merupakan sumber utama N. Untuk memecahkan ikatan rangkap 3 N=N diperlukan energi yang besar, berarti penggunaan N2 adalah proses yang memerlukan
Kalau kamu tertarik untuk mempelajari tentang Redoks Reduksi & Oksidasi, simak pembahasannya di sini. Kami juga telah menyiapkan kuis berupa latihan soal dengan tingkatan yang berbeda-beda agar kamu bisa mempraktikkan materi yang telah pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Redoks Reduksi & Oksidasi. Kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya?Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal Reduksi dan Oksidasi Redoks dalam bentuk pdf pada link dibawah ini Modul RedoksRedoks Kumpulan Soal Mudah, Sedang & Sukar Definisi Pengertian konsep redoks adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret mengenai reaksi kimia yang melibatkan berubahnya bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat di dalamnya. Pengertian penyetaraan reaksi redoks redoks reaction adalah proses atau cara perbuatan menyeimbangkan atom dan muatan pada ruas kiri dan kanan suatu reaksi redoks. Pengertian pengolahan limbah adalah proses penghilangan kontaminan dari air limbah industri dan limbah rumah tangga, untuk menghindari polusi pada lingkungan. Konsep Redoks Ada beberapa definisi reaksi redoks reaksi oksidasi dan reduksi beserta contoh reaksi oksidasi dan reduksi, sebagai berikut 1. Berdasarkan penangkapan atau pelepasan oksigen Oksidasi reaksi yang melibatkan penangkapan atom oksigen. Contoh $\mbox{C}+\mbox{O}_{2}\rightarrow\mbox{CO}{}_{2}$ Atom C karbon mengalami oksidasi karena dalam reaksi atom karbon mengikat atom oksigen menjadi $\mbox{CO}{}_{2}$. Reduksi reaksi yang melibatkan pelepasan atom oksigen. Contoh $\mbox{H}_{2}\mbox{O}_{2}\rightarrow\mbox{H}_{2}\mbox{O}+\mbox{O}_{2}$ Senyawa $\mbox{H}_{2}\mbox{O}_{2}$ mengalami reduksi karena dalam reaksi terjadi pelepasan atom oksigen menjadi $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$. 2. Berdasarkan pelepasan dan penangkapan elektron Oksidasi reaksi yang melibatkan pelepasan elektron. Contoh $\mbox{Na}\rightarrow\mbox{Na}{}^{+}+e$ Untuk membentuk $\mbox{Na}{}^{+}$, atom Na melepas satu elektron sehingga atom Na dikatakan mengalami reaksi oksidasi. Reduksi reaksi yang melibatkan penangkapan elektron. $\mbox{O}+2e\rightarrow\mbox{O}^{2-}$Untuk membentuk $\mbox{O}^{2-}$, atom O menangkap 2 elektron sehingga atom oksigen dikatakan mengalami reaksi reduksi. 3. Berdasarkan perubahan biloks bilangan oksidasi Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron dalam pembentukan suatu senyawa. Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas atau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif. Aturan menentukan biloks Biloks unsur bebas = 0, unsur bebas adalah materi yang tersusun atas atas satu jenis atom. Contoh Na, $\mbox{N}_{2}$, $\mbox{S}_{8}$, Ar dan lain-lain Dalam senyawanya, biloks logam golongan IA = +1, golongan IIA = +2, golongan IIIA = +3. Contoh biloks Na dalam NaOH adalah +1 karena Na terletak pada golongan IA Biloks golongan VII A untuk senyawa biner = -1. Senyawa biner adalah senyawa yang penyusunnya terdiri atas dua unsur. Contoh $\mbox{CaCl}{}_{2}$, biloks Cl dalam $\mbox{CaCl}{}_{2}$ adalah -1. Biloks atom H = +1, kecuali dalam bentuk hidrida = -1 Contoh biloks H dalam $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ adalah +1, biloks H dalam NaH adalah -1. Biloks atom O = -2, kecuali peroksida = -1, superoksida =$-\frac{1}{2}$ Contoh Biloks atom O pada $\mbox{P}_{2}\mbox{O}_{5}$ adalah -2, biloks O pada $\mbox{H}_{2}\mbox{O}_{2}$adalah -1. Biloks ion tunggal = biloks Na dalam $\mbox{Na}{}^{+}$adalah +1, biloks Cu dalam $\mbox{Cu}{}^{2+}$adalah +2 Jumlah biloks pada senyawa = 0 Contoh jumlah biloks atom-atom penyusun $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ adalah 0 pada ion poliatomik = muatan ionnya. Contoh jumlah biloks atom-atom penyusun $\mbox{SO}{}_{4}^{2-}$ adalah -2 muatan ion = -2 Sehingga definisi redoks berkaitan dengan perubahan biloks adalah Oksidasi merupakan reaksi yang melibatkan kenaikan biloks dan reduksi adalah reaksi yang melibatkan penurunan biloks. Oksidator & Reduktor Dalam reaksi redoks terdapat istilah oksidator dan reduktor. Oksidator adalah zat yang menyebabkan zat lain mengalam reaksi oksidasi sedangkan dirinya sendiri mengalami reaksi reduksi. Sedangkan reduktor adalah zat yang menyebabkan zat lain mengalam reaksi reduksi sedangkan dirinya sendiri mengalami reaksi oksidasi. Pada reaksi di atas, atom Ca mengalami oksidasi atau mereduksi oksigen sehingga Ca merupakan reduktor. Sedangkan $\mbox{O}_{2}$ merupakan oksidator karena menyebabkan Ca teroksidasi atau $\mbox{O}_{2}$ sendiri mengalami reduksi. Autoredoks & Anti Autoredoks Reaksi autoredoks disproporsionasi dan anti autoredoks konproporsionasi. Penyetaraan Reaksi Redoks Pada penyetaraan reaksi redoks menggunakan asas Jumlah atom reaktan = jumlah atom produk muatan kiri = muatan kanan Ada dua metode penyetaraan reaksi redoks, yaitu Cara perubahan bilangan oksidasi PBO Hitung biloks masing-masing unsur Setarakan jumlah atom yang mengalami perubahan biloks Setarakan jumlah elektron oksidasi dan reduksi Kalikan koefisien reaktan dan produk dengan angka pengali dalam penyetaraan elektron oksidasi dan reduksi Setarakan muatan reaktan dan produk dengan menambahkan ion $H^{+}$ jika suasana reaksi asam dan menambahkan ion $\mbox{OH}{}^{-}$ jika reaksi berlangsung dalam suasana basa. Setarakan jumlah atom hidrogen dengan menambahkan $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ Cara ion elektron atau setengah reaksi Tentukan biloks masing-masing unsur Tuliskan setengah reaksi oksidasi dan reduksi Setarakan jumlah atom yang mengalami perubahan biloks Menuliskan jumlah elektron yang terlibat reaksi pada oksidasi dan reduksi Setarakan muatan reaktan dan produk dengan menambahkan ion $\mbox{H}^{+}$ jika suasana reaksi asam dan menambahkan ion $\mbox{OH}{}^{-}$jika reaksi berlangsung dalam suasana basa. Setarakan jumlah atom hidrogen dengan menambahkan $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ Pengolahan Limbah Pengolahan limbah dalam bahasan ini yang dalam prosesnya melibatkan reaksi redoks. Berbagai macam limbah dapat kita jumpai dalam air limbah seperti bahan organik, minyak, pestisida, dan sebagainya. Oleh karena itu, air buangan harus diproses terlebih dahulu untuk mengurangi zat-zat yang berbahaya untuk lingkungan atau bisa jadi hasil pengolahan tersebut dimungkinkan dapat digunakan kembali. Kualitas Air Kualitas air dapat dilihat dari pH. Dengan nilai pH dapat menentukan keasaman air, pH 7 menunjukkan air bersifat basa dan pH=7. Tumbuhan dan hewan air hanya hidup pada pH netral. Adanya limbah dapat menaik-turunkan pH air yang nantinya mempengaruhi keberlangsungan makhluk hidup di ekosistem air. Tingkat kekeruhan air. Makhluk hidup yang berada di air pastinya membutuhkan sinar matahari. Dengan keruhnya air dapat mengganggu kehidupan tumbuhan dan hewan air karena intensitas cahaya dalam air berkurang. Kadar oksigen terlarut DO. Oksigen dibutuhkan bagi makhluk hidup air. Adanya limbah/zat pencemar akan mengurangi jumlah oksigen yang terlarut. Sehingga jumlah makhluk hidup dengan kondisi tersebut semakin berkurang. BOD biological oxygen demand. BOD menyatakan jumlah oksigen yang digunakan oelh bakteri aerob untuk menguraikan sampah organik. Semakin besar kadar BOD dalam air, semakin banyak sampah organik yang terdapat dalam air, sehingga kualitas air pun berkurang. Suhu. Suhu air akan mempengaruhi jumlah oksigen yang terlarut di dalamnya. Semakin tinggi suhu, semakin kecil jumlah oksigen yang terlarut di air sehingga dapat mempengaruhi kehidupan yang ada di dalamnya hewan dan tumbuhan. Kadar zat padat yang terlarut. Zat padat yang terlarut dalam air dapat berupa zat anorganik yang mempengaruhi kesadahan air. Tujuan Pengelolaan Limbah Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan memanfaatkan lumpur aktif yang melibatkan reaksi redoks. Pengolahan limbah bertujuan untuk mengurangi bahan kimia berbahaya menurunkan BOD menghilangkan bau tidak sedap menghilangkan senyawa yang dapat diuraikan oleh bakteri secara biologis. Lumpur Aktif Lumpur aktif yang digunakan untuk proses pengolahan limbah, mengandung banyak bakteri aerob yang dapat menguraikan limbah organik sehingga mengalami biodegradasi. Lumpur ini disebut lumpur aktif karena pada saat pengolahan limbah, lumpur ini selalu bergerak naik turun agar terjadi kontak antara limbah, oksigen dan bakteri. Lumpur secara aktif mereduksi substrat yang terkandung di dalam air limbah. Reaksi organik+$\mbox{O}_{2}\rightarrow\mbox{CO}{}_{2}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}+\mbox{energi}$ Proses Pengolahan Air Limbah Prinsip proses pengolahan air limbah terdiri atas Proses penanganan primer tahap pengolahan fisik, yaitu pemisahan padatan yang terdapat dalam air. Pengolahan ini meliputi penyaringan, pengendapan dan tahap pemisahan endapan. Proses penanganan sekunder untuk menghilangkan BOD dan padatan yang tersuspensi dengan reaksi oksidasi. Proses penanganan tersier menghilangkan komponen organik dan anorganik terlarut. Diagram Pengolahan Limbah dengan Lumpur Aktif Pengolahan dengan lumpur aktif merupakan tahap pengolahan sekunder. Berikut diagram pengolahan cara lumpur aktif Bakteri aerob mengubah sampah organik zat-zat yang mengandung C, N atau P dalam air buangan hasil pengolahan pada tahap primer menjadi biomassa dan gas $\mbox{CO}{}_{2}$. Sementara itu nitrogen organik diubah menjadi amonium dan nitrat, serta fosforus organik menjadi fosfat. Proses yang terjadi di dalam tangki aerasi sebagai berikut $\mbox{CH}{}_{2}\mbox{O}+\mbox{O}_{2}g\rightarrow\mbox{CO}{}_{2}g+\mbox{H}_{2}\mbox{O}\ell+\mbox{biomassa}$ $\mbox{N organik}\rightarrow\mbox{NH}{}_{4}^{+}aq+\mbox{NO}{}_{3}^{-}aq$ $\mbox{P organik}\rightarrow\mbox{H}_{2}\mbox{PO}{}_{4}^{-}aq+\mbox{HPO}{}_{3}^{2-}aq$ Biomassa hasil degradasi akan tetap berada dalam tangki aerasi sampai air buangan keluar tangki aerasi menuju tangki sendimentasi di mana biomassa mengalami flokulasi penggumpalan membentuk padatan yang mudah mengendap. Dari tangki sendimentasi pengendapan, sebagian lumpur dibuang, antara bakteri dalam konsentrasi tinggi dan lapar yang terdapat dalam lumpur aktif dengan jumlah nutrien yang banyak dalam air limbah, memungkinkan penguraian dapat berlangsung dengan cepat hanya memerlukan waktu beberapa jam saja. Dengan menggunakan oksigen murni sebagai pengganti udara, maka lebih banyak bakteri yang dapat tumbuh di dalam tangki aerasi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses sebesar 5-10% dari proses biasa. Contoh Soal dan Pembahasan Tuliskan setengah reaksi dari reaksi redoks berikut dan tentukan oksidator dan reduktor.$\mbox{3Mg}s+\mbox{N}_{2}g\rightarrow\mbox{Mg}{}_{3}\mbox{N}_{2}s$ Jawaban Menentukan biloks masing-masing unsur Reaktan Mg = 0 unsur bebas, N dalam $\mbox{N}_{2}$adalah 0 unsur bebas Produk Mg = +2 golongan IIA, N dalam $\mbox{Mg}{}_{3}\mbox{N}_{2}$ adalah -3. Setengah reaksi oksidasi $\mbox{Mg}\rightarrow\mbox{Mg}{}^{2+}+2e$ Setengah reaksi reduksi $\mbox{N}_{2}+6e\rightarrow2\mbox{N}^{3-}$ Oksidator $\mbox{N}_{2}$mengalami reduksi / menyebabkan Mg teroksidasi Reduktor Mg mengalami oksidasi / menyebabkan $\mbox{N}_{2}$ reduksi Setarakan reaksi berikut ini dengan cara PBO dalam kondisi asam $\mbox{Te}+\mbox{NO}{}_{3}^{-}\rightarrow\mbox{TeO}{}_{3}^{2-}+\mbox{N}_{2}\mbox{O}_{4}$ Jawaban Setarakan reaksi berikut ini dengan cara ion elektron dalam kondisi asam $\mbox{Te}+\mbox{NO}{}_{3}^{-}\rightarrow\mbox{TeO}{}_{3}^{2-}+\mbox{N}_{2}\mbox{O}_{4}$ Jawaban Menentukan biloks masing-masing unsur Menuliskan reaksi oksidasi dan reduksi Reaksi oksidasi $\mbox{Te}\rightarrow\mbox{TeO}{}_{3}^{2-}$ Reaksi reduksi $\mbox{NO}{}_{3}^{-}\rightarrow\mbox{N}_{2}\mbox{O}_{4}$ Setarakan jumlah atom yang mengalami perubahan biloks Reaksi oksidasi $\mbox{Te}\rightarrow\mbox{TeO}{}_{3}^{2-}$ Reaksi reduksi $\mbox{2NO}{}_{3}^{-}\rightarrow\mbox{N}_{2}\mbox{O}_{4}$ Menuliskan jumlah elektron yang terlibat reaksi pada oksidasi dan reduksi Reaksi oksidasi $\mbox{Te}\rightarrow\mbox{TeO}{}_{3}^{2-}+4e$ terjadi kenaikan biloks dari 0 menjadi +4 Reaksi reduksi $2\mbox{NO}{}_{3}^{-}\rightarrow\mbox{N}_{2}\mbox{O}_{4}$ terjadi penurunan biloks dari +10 menjadi +8, ingat dikalikan dua karena ada dua atom N Setarakan muatan reaktan dan produk dengan menambahkan ion $\mbox{H}^{+}$ karena suasana reaksi asam. Reaksi oksidasi $\mbox{Te}\rightarrow\mbox{TeO}{}_{3}^{2-}+4e+6\mbox{H}^{+}$, muatan di ruas kiri adalah 0 nol, sedangkan di ruas kanan ada -6 diperoleh dari -2+-4, ingat elektron bermuatan -1. Sehingga ditambahkan $\mbox{H}^{+}$sejumlah 6 di ruas kanan agar setara muatan sama-sama nol di kedua ruas. Reaksi reduksi $2\mbox{NO}{}_{3}^{-}+2e+4\mbox{H}^{+}\rightarrow\mbox{N}_{2}\mbox{O}_{4}$, jumlah muatan di kiri adalah -4 diperoleh -2+-2, ingat elektron bermuatan -1, sedangkan muatan di ruas kanan adalah nol. Sehingga di ruas kiri ditambahkan $4\mbox{H}^{+}$. Setarakan jumlah atom hidrogen dengan menambahkan $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ Reaksi oksidasi $\mbox{Te}+3\mbox{H}_{2}\mbox{O}\rightarrow\mbox{TeO}{}_{3}^{2-}+4e+6\mbox{H}^{+}$, untuk menyetarakan jumlah atom H, ditambahkan $3\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ di ruas kiri agar setara, sama-sama 6 atom H. Reaksi reduksi $2\mbox{NO}{}_{3}^{-}+2e+4\mbox{H}^{+}\rightarrow\mbox{N}_{2}\mbox{O}_{4}+2\mbox{H}_{2}\mbox{O}$, untuk menyetarakan jumlah atom H, ditambahkan $2\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ di ruas kanan agar setara, sama-sama 4 atom H. Apakah tujuan penambahan karbon aktif pada pengolahan limbah? Jawaban Untuk menyerap zat-zat berbahaya. Lumpur aktif adalah lumpur yang mengandung banyak bakteri aerob yang dapat menguraikan limbah organik sehingga mengalami biodegradasi. Diantara pilihan di bawah ini mana sajakah yang termasuk limbah organik? a pestisida b deterjen c sisa makanan d kaleng e botol plastik Jawaban C Limbah organik adalah limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup atau yang berasal dari alam.
MakalahBudaya Jawa dan Ekstensinya. Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi - materi yang ada. Materi - materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam belajar mengenai koloid. Serta siswa juga dapat memahami nilai - nilai dasar. yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.
Ilustrasi elektron dalam konsep reaksi redoks. Foto PixabayReaksi redoks adalah gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi dalam proses elektrokimia. Konsep ini berdasarkan pada pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan elektron, dan perubahan bilangan reaksi reduksi sendiri adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan terjadi kenaikan elektron. Sehingga dapat dikatakan dalam reaksi reduksi terjadi sebuah reaksi pelepasan reaksi oksidasi memiliki arti kebalikannya, yaitu mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dengan kata lain, reaksi oksidasi merupakan sebuah reaksi pengikatan Dalam Reaksi RedoksSeperti disebutkan di atas, reaksi reduksi yang merupakan pelepasan oksigen. Untuk itu, dibutuhkan sebuah zat guna membantu proses ini. Contoh reaksi pengurangan oksida raksaHgO -> Hg + oksigen O2Hal ini menunjukkan terjadi perubahan dari HgO menjadi Hg. Sedangkan O2 di ruas sebelah kanan menandakan terjadinya pelepasan oksigen dalam konsep reaksi redoks. Foto PixabaySementara itu, dalam reaksi oksidasi yang justru mengikat oksigen juga terjadi sebuah reaksi pembentukan tenaga oksida sebagai berikutArtinya unsur Cu akan mengikat oksigen dan berubah menjadi tembaga oksida CuO.Elektron Dalam Reaksi RedoksBerdasarkan perpindahan elektronnya, reduksi akan menangkap sedangkan oksidasi akan melepas. Dalam penangkapan elektron di konsep reaksi reduksi digambarkan sebagai berikutKemudian perpindahan elektron dalam reaksi oksidasi digambarkan sebagai berikutElektron 2e yang berada di ruas sebelah kiri dan disebut sebagai reaktan. Sedangkan pada reaksi oksidasi, elektronnya berada di ruas sebelah kanan reaksi, sebagai Oksidasi dDalam Reaksi RedoksBilangan oksidasi sumber ilustrasi Rumus RumusPerpindahan elektron dalam konsep reaksi redoks hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karenanya, terjadi konsep reaksi redoks yang berdasarkan perubahan bilangan oksidasi biloks.Bilangan oksidasi merupakan muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur biloks positif biasanya merupakan atom-atom unsur logam seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan lainnya. Sedangkan unsur yang biloksnya negatif adalah atom unsur nonlogam seperti O, Cl, F, dan oksidasi dapat ditentukan dengan cara berikutAtom dalam bentuk unsur bebas memiliki nilai oksidasi 0, contohnya adalah Fe, O2, H2, dan oksidasi atom sesuai dengan muatan ionnya. Contohnya Na+ memiliki bilangan oksidasi +1 dan Fe2+ memiliki bilangan oksidasi + fluor F memiliki bilangan oksidasi yang selalu sama yaitu oksidasi hidrogen yang berikatan dengan logam adalah +1, dan yang berikatan dengan non-logam bilangan oksidasinya oksidasi logam sesuai dengan golongannya. Contohnya Mg memiliki bilangan oksidasi +2 karena berada pada golongan oksidasi unsur golongan VIA biner adalah -2. Sedangkan bilangan oksidasi unsur golongan VIIA biner adalah -1.
C Penerapan Konsep Redoks dalam Mengatasi Masalah Pencemaran Lingkungan (Lumpur Aktif) 128. 1. Kualitas Air 129 sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Selain hukum kekekalan massa, Partikel Bagian dari materi yang ukurannya. paling kecil dan merupakan penyusun materi.
- Reaksi kimia tidak bisa dipisahkan dari fenomena alam. Misalnya keberadaan oksigen di udara. Tumbuhan memanfaatkan CO2 yang dibuang manusia untuk proses fotosintesis dengan bantuan sinar bersifat alamiah, reaksi oksidasi dan reduksi juga terjadi dalam bidang industri. Industri-industri menghasilkan bahan yang dimanfaatkan manusia. Dalam buku Analisis Kimia Kuantitatif 2002 karya AL Underwood, reaksi-reaksi kimia yang melibatkan oksidasi-reduksi lebih sering dipergunakan dalam analisa titrimetrik daripada reaksi asam-basa, pembentukan kompleks, ataupun pengendapan. Ion-ion dari berbagai unsur hadir dalam wujud oksidasi yang berbeda-beda, mengakibatkan timbulnya begitu banyak kemungkinan reaksi oksidasi-reduksi redoks.Oksidasi adalah kehilangan satu atau lebih elektron yang dialami oleh suatu atom, molekul, atau ion. Sementara, reduksi adalah perolehan elektron. Baca juga Definisi Larutan dan Daya Hantar Larutan Konsep reaksi redoks Perkembangan konsep reaksi redoks menghasilkan dua konsep, yaitu klasik dan modern. Berikut penjelasannya Teori klasik Teori klasik mengatakan bahwa oksidasi adalah proses penangkapan oksigen dan kehilangan hidrogen. Di sisi lain, reduksi adalah proses kehilangan oksigen dan penangkapan hidrogen. Teori modern Seiring dilakukannya percobaab, konsep redoks mengalami perkembangan. Kemudian muncul teori modern yang sampai saat ini digunakan. Teori tersebut megatakan bahwa
Diantarareaksi berikut yang bukan termasuk reaksi Apa yang dimaksud dengan redoks? H, S bereaksi dengan SO, menurut persamaan reaksi:, , Pada Berikut ini yang , faktor yang mempengaruhi banyaknya Senyawa ammonium nitrat dirumuskan sebagai
Jakarta Reaksi redoks bisa terjadi karena reduksi dan oksidasi. Untuk lebih lanjutnya, mari kita bahas tentang pengertian, ciri-ciri, fungsi, konsep, dan cara menyeimbangkan reaksi redoks. Dalam e-Modul Kimia XII yang dirilis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi yang di dalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya. Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi yang menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion dan oksidasi yang menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion, dikutip dari Ciri-ciri Reaksi Redoks Adapun ciri-ciri reaksi redoks yang dijelaskan dalam sumber di atas, yaitu 1. Ada unsur bebas misalnya Cl2 Klorin, Cu Cuprum, dan O2 Oksigen. 2. Terjadi perubahan biloks bilangan oksidasi. 3. Ada reduktor pereduksi adalah suatu zat yang mengalami oksidasi. 4. Ada oksidator pengoksidasi adalah suatu zat yang mengalami reduksi. Fungsi Reaksi Redoks Ternyata reaksi redoks juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, ialah sebagai berikut 1. Penggunaan lumpur aktif untuk mengolah limbah. 2. Reaksi fotosintetis. 3. Oksidasi makanan dalam sel. 4. Mur dan baut diberi lapisan zinc yang mana di dalam lapisan itu terdapat proses oksidasi logam zinc dan reduksi pada bagian kation. 5. Alat-alat dapur yang terbuat dari stainless steel tidak berkarat karena permukaannya selalu dilapisi oksida akibat proses oksidasi yang continue. 6. Memahami fenomena korosi logam dan cara pencegahannya. 7. Pembuatan asam sulfat untuk keperluan industri. 8. Pengolahan bijih-bijih logam di industri pertambangan. 9. Metabolisme semua organ-organ tubuh menggunakan reaksi redoks Konsep Reaksi Redoks Dalam laman dijelaskan bahwa reaksi redoks terbagi menjadi tiga tahap perkembangan, yakni Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? 1. Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen a. Contoh Reaksi Fe2O3 + 3C → 2Fe + 3CO ditulis sebagai berikut. b. Keterangan Berikut adalah keterangan dari contoh reaksi di atas. - Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa. - Reduktor adalah zat yang menarik/mengikat oksigen pada reaksi reduksi atau zat yang mengalami reaksi oksidasi. - Oksidasi adalah reaksi pengikatan penggabungan oksigen oleh suatu zat. - Oksidator adalah sumber oksigen pada reaksi oksidasi atau zat yang mengalami reduksi. c. Penjelasan Fe2O3 melepaskan/memberikan oksigen kepada C dan membentuk Fe, sedangkan C mengikat/menangkap oksigen dari Fe2O3 dan membentuk CO. Dengan demikian, Fe2O3 mengalami reduksi atau sebagai oksidator, sedangkan C mengalami oksidasi atau sebagai reduktor. 2. Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron a. Contoh Reaksi H2 + F2 → 2HF ditulis sebagai berikut. b. Keterangan Berikut adalah keterangan dari contoh reaksi di atas. Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Reduktor adalah zat yang melepaskan electron atau zat yang mengalami oksidasi. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. Oksidator adalah Zat yang mengikat electron atau zat yang mengalami reduksi. c. Penjelasan Untuk membentuk senyawa hidrogen fluorida, molekul H2 melepaskan 2 elektron menjadi 2H+ H2 → 2H+ + 2e-, sedangkan molekul F2 menangkap atau mengikat 2 elektron menjadi 2F- F2 + 2e- → 2F- . Dengan demikian, H2 mengalami oksidasi atau sebagai reduktor, sedangkan F2 mengalami reduksi atau sebagai oksidator. 3. Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi a. Contoh Reaksi Fe2O3 + 3C → 2Fe + 3CO ditulis sebagai berikut. b. Keterangan Berikut adalah keterangan dari contoh reaksi di atas. Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Reduktor adalah zat yang mereduksi zat lain dalam reaksi redoks atau zat yang mengalami oksidasi. Oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Oksidator adalah zat yang mengoksidasi zat lain dalam reaksi redoks atau zat yang mengalami reaksi reduksi. c. Penjelasan Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya. Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom, antara lain adalah sebagai berikut. 1. Bilangan oksidasi unsur bebas dalam bentuk atom dan molekul adalah 0. Contohnya adalah sebagai berikut. a. Unsur bebas berbentuk atom adalah C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne = 0 b. Unsur bebas berbentuk molekul adalah H2, O2, Cl2, P4, S8 = 0 2. Bilangan oksidasi ion monoatom 1 atom dan poliatom lebih dari 1 atom sesuai dengan jenis muatan ionnya. Contohnya adalah sebagai berikut. a. Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +3. b. Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut adalah +1, -2, dan -3. 3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya. a. IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1. Contohnya adalah bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1. b. IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2. Contohnya adalah bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2. c. IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3. Contohnya adalah Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3. 4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi golongan B lebih dari satu. Contohnya adalah sebagai berikut. a. Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2. b. Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3. c. Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4. 5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya. Contohnya adalah NH4+ = +1. 6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Contoh H2O = 0 H = +2, = -2, jadi 2-2 = 0. 7. Bilangan oksidasi hidrogen H bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1. Contohnya adalah biloks H dalam AlH3 = -1. 8. Bilangan oksidasi oksigen O dalam senyawa peroksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2. Contohnya adalah biloks O dalam BaO2 = -1. Menyeimbangkan Reasi Redoks Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks memerlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi. Rafi Alvirtyantoro
terjawab• terverifikasi oleh ahli 1. Pemanfaatan konsep reaksi redoks yg paling kecil dampak negatifnya adalah.. a. Pembakaran BBM b. Pembuatan biogas c. Pembakaran kayu bakar d.Pembakaran batu bara e. Pembakaran tdk sempurna Iklan Jawaban terverifikasi ahli NewBrainly100 C) Pembakaran Kayu Bakar tolong berikan penjelasan
MAKALAH “MANFAAT REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI” OLEH X-5 ATIKA ANGGRAINI 07 DIAH CHANDRA 12 FITRI NUR JANAH 14 FITRIA ATIKA ANGGRAENI 15 HERU PRASETIAWAN 18 SITI KHOLIFAH 25 ULVA NI’MATUS S. 29 YULIA ISTIKOMAH 31 SMA NEGERI 1 SUMBERREJO DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MANFAAT REDOKS DALAM KEHIDAPAN SEHARI-HARI” Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar………………………………………………………………………………….. Daftar isi…………………………………………………………………………………………… Bab I………………………………………………………………………………………………… Latar Belakang Masalah………………………………………………………………………. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………. Bab II………………………………………………………………………………………………. Oksidator dan Reduktor……………………………………………………………………… Contoh Reaksi Redoks………………………………………………………………………….. Bab III……………………………………………………………………………………………….. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………. Saran………………………………………………………………………………………………….. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di kalangan masyarakat mungkin kegunaan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari, tidak di sadari oleh kebanyakan orang. Banyaknya kegunaan reaksi redoks dalam kehidupan sehari- hari akan dijelaskan dalam pembahasan dibawah. Ada banyak macam kegunaan redoks dalam kehidupan, contohnya reaksi redoks dalam biologi, reaksi redoks dalam industri, dan masih banyak lagi. Redoks singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi keadaan oksidasi atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metanaCH4, ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit. Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Gambar dua bagian dalam sebuah reaksi redoks Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai “redoks” walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut misalnya yang melibatkan ikatan kovalen. Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal formal charge dikenal sebagai reaksi metatesis. Gambar ilustrasi sebuah reaksi redoks B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa manfaat redoks dalam kehidupan manusia? BAB II PEMBAHASAN A. OKSIDATOR DAN REDUKTOR Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia “menerima” elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi seperti H2O2, MnO4−, CrO3, Cr2O72−, OsO4 atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin. Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia “mendonorkan” elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4, reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik[1][2], terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen H2 dengan katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalitik ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon. Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasangan redoks. B. CONTOH REAKSI REDOKS Salah satu contoh reaksi redoks adalah antara hidrogen dan fluorin Kita dapat menulis keseluruhan reaksi ini sebagai dua reaksi setengah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi Penganalisaan masing-masing reaksi setengah akan menjadikan keseluruhan proses kimia lebih jelas. Karena tidak terdapat perbuahan total muatan selama reaksi redoks, jumlah elektron yang berlebihan pada reaksi oksidasi haruslah sama dengan jumlah yang dikonsumsi pada reaksi reduksi. Unsur-unsur, bahkan dalam bentuk molekul, sering kali memiliki bilangan oksidasi nol. Pada reaksi di atas, hidrogen teroksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1, sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1. Ketika reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan, elektron-elektron yang terlibat akan saling mengurangi Dan ion-ion akan bergabung membentuk hidrogen fluorida Reaksi penggantian Redoks terjadi pada reaksi penggantian tunggal atau reaksi substitusi. Komponen redoks dalam tipe reaksi ini ada pada perubahan keadaan oksidasi muatan pada atom-atom tertentu, dan bukanlah pada pergantian atom dalam senyawa. Sebagai contoh, reaksi antara larutan besi dan tembagaII sulfat Persamaan ion dari reaksi ini adalah Terlihat bahwa besi teroksidasi dan tembaga tereduksi Contoh-contoh lainnya BesiII teroksidasi menjadi besiIII hidrogen peroksida tereduksi menjadi hidroksida dengan keberadaan sebuah asam H2O2 + 2 e− → 2 OH− Persamaan keseluruhan reaksi di atas adalah 2Fe2+ + H2O2 + 2H+ → 2Fe3+ + 2H2O denitrifikasi, nitrat tereduksi menjadi nitrogen dengan keberadaan asam 2NO3− + 10e− + 12 H+ → N2 + 6H2O Besi akan teroksidasi menjadi besiIII oksida dan oksigen akan tereduksi membentuk besiIII oksida umumnya dikenal sebagai perkaratan 4Fe + 3O2 → 2 Fe2O3 besi berkarat Pembakaran hidrokarbon, contohnya pada mesin pembakaran dalam, menghasilkan air, karbon dioksida, sebagian kecil karbon monoksida, dan energi panas. Oksidasi penuh bahan-bahan yang mengandung karbon akan menghasilkan karbon dioksida. Pembakaran terdiri dari redoks yang melibatkan radikal bebas Dalam kimia organik, oksidasi selangkah stepwise oxidation hidrokarbon menghasilkan air, dan berturut-turut alkohol, aldehida atau keton, asam karboksilat, dan kemudian peroksida REAKSI REDOKS DALAM BIOLOGI Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini berlangsung secara simultan karena sel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, harus melangsungkan semua fungsi hidup. Agen biokimia yang mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan. Atas asam askorbat bentuk tereduksi Vitamin C Bawah asam dehidroaskorbat bentuk teroksidasi Vitamin C Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa C6H12O6 menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD+ menjadi NADH dan reaksi baliknya oksidasi NADH menjadu NAD+. Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel 6 CO2 + 6 H2O + light energy → C6H12O6 + 6 O2 Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks. Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida NAD+, yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat ATP dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran. Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara NAD+/NADH dengan NADP+/NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit misalnya laktat dan piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat yang antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan shock, dan sepsis. Siklus redoks Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus redoks. Contoh molekul-molekul yang menginduksi siklus redoks adalah herbisida parakuat, dan viologen dan kuinon lainnya seperti menadion. Siklus redoks Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus redoks. Menyeimbangkan reaksi redoks Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH–, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi. Media asam Pada media asam, ion H+ dan air ditambahkan pada reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, ketika manganII bereaksi dengan natrium bismutat Reaksi ini diseimbangkan dengan mengatur reaksi sedemikian rupa sehingga dua setengah reaksi tersebut melibatkan jumlah elektron yang sama yakni mengalikan reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada langkah reduksi, demikian juga sebaliknya. Reaksi diseimbangkan Hal yang sama juga berlaku untuk sel bahan bakar propana di bawah kondisi asam Dengan menyeimbangkan jumlah elektron yang terlibat Persamaan diseimbangkan Media basa Pada media basa, ion OH– dan air ditambahkan ke reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan contoh, reaksi antara kalium permanganat dan natrium sulfit Dengan menyeimbangkan jumlah elektron pada kedua reaksi setengah di atas Persamaan diseimbangkan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Banyak sekali manfaat redoks. Diantaranya perkaratan logam, pembakaran gas alam, oksidasi glukosa dalam tubuh, reduksi tembagaII oksida dengan hidrogen yang biasa terjadi di pabrik2, respirasi sel dsb. Tetap semangat untuk belajar kimia khususnya tentang reaksi redoks, dan sebaiknya melakukan observasi untuk lebih meningkatkan kemajuan reaksi redoks.
Salahsatu aplikasi reaksi redoks yang memiliki dampak negatif yang kecil adalah pembuatan biogas. Biogas biasanya dibuat dari sampah organik atau limbah rumah tangga. Dengan demikian selain dampak negatifnya yang kecil juga memiliki dampak positif pengurangan limbah.
- Reaksi redoks merupakan singkatan Reaksi Reduksi-Oksidasi. Ada banyak contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam tubuh manusia dan hewan terjadi reaksi redoks. Salah satu contoh adalah proses besi yang menjadi berkarat jika lama dibiarkan di udara luar tanpa ada lapisan pelindung. Besi atau logam tersebut mengalami perkaratan akibat adanya reaksi oksidasi, disebabkan partikel logam/besi mengikat oksigen dari udara serta air. Setidaknya ada 3 contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dengan mudah ditemui. Tiga contoh reaksi redoks itu adalah zat pemutih, fotosintesis tumbuhan, dan pembakaran. Penjelasan memgenai masing-masing contoh reaksi redoks tersebut, seperti disarikan dari laman Sumber Belajar, adalah sebagai berikut. 1. Zat PemutihZat Pemutih merupakan senyawa yang bisa menghilangkan warna benda, seperti tekstil pakaian dan sejenisnya, rambut dan kertas. Penghilangan warna oleh zat pemutih terjadi karena ada reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa digunakan dalam zat pemutih adalah natrium hipoklorit NaOCl dan hidrogen peroksida H2O2.Warna benda ditimbulkan oleh elektron yang diaktivasi oleh sinar tampak. Hilangnya warna benda disebabkan oksidator mampu menghilangkan elektron tersebut. Elektron yang dilepaskan kemudian diikat oleh oksidasi dalam zat pemutih 2. FotosintesisFotosintesis adalah proses reaksi oksidasi-reduksi biologi yang terjadi secara alami. Fotosintesis merupakan proses yang kompleks. Proses ini melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau, hingga bakteri tertentu. Organisme ini mampu menggunakan energi dalam cahaya matahari cahaya ultraviolet melalui reaksi redoks menghasilkan oksigen dan oksidasi dalam fotosintesisReaksi reduksi dalam fotosintesis3. PembakaranContoh reaksi redoks yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari adalah Pembakaran. Dalam pembakaran propana C3H8-; di udara mengandung O2, atom karbon teroksidasi membentuk CO2 sementara atom oksigen tereduksi menjadi redoks dalam pembakaran 3 Konsep Reaksi Redoks dan Contohnya Dalam ilmu kimia, mengutip Modul Kimia terbitan Kemdikbud 2020, setidaknya dikenal ada tiga konsep reaksi redoks reduksi-oksidasi. Ketiga konsep itu adalah reaksi redoks berdasarkan keterlibatan atom oksigen, reaksi redoks berdasarkan transfer elektron, dan reaksi redoks berdasarkan konsep bilangan oksidasi. Berikut ini penjelasan don conoh dari 3 konsep reaksi redoks Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Keterlibatan Atom OksigenDalam konsep ini, proses Oksidasi berarti reaksi unsur yang mengikat oksigen. Adapun contohnya adalah di bawah Contoh 1 proses berkaratnya logam dan besi akibat unsur besi mengikat oksigen baik dari udara maupun dari air. Reaksinya adalah 4 Fe s + 3 O2g → 2 Fe2O3s b. Contoh 2 pembakaran gas metana CH4 menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Reaksinya adalah CH4g + O2g → CO2g + 2H2Og c. Contoh 3 oksidasi glukosa dalam tubuh manusia melalui proses respirasi. Glukosa dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan air. Reaksinya adalah C6H12O6s + 6O2g → 6CO2g + 6H2Og d. Contoh 4 buah apel yang dikupas lalu dibiarkan di udara terbuka akan menjadi coklat warna dagingnya, sebab glukosanya bereaksi dengan oksigen. Sementara itu, dalam konsep yang sama, Reduksi merupakan pelepasan oksigen akibat adanya reaksi suatu unsur kebalikan oksidasi. Contoh reduksi ada dalam pengolahan bijih besi Fe2O3 menjadi besi dengan suhu tinggi, yang menggunakan CO karbonmonoksida. Dalam proses reduksi di pengolahan bijih besi menjadi besi reaksinya adalah Fe2O3s + 3 COg → 2Fes + 3 CO2g.2. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Transfer ElektronDi dalam reaksi redoks selalu terjadi reduksi penerimaan elektron dan oksidasi pelepasan elektron, sehingga kedua reaksi ini terjadi bersamaan. Maksudnya, ada zat yang melepas elektron dan ada yang menerima elektron di dalam sebuah reaksi redoks. Karena itulah nama reaksinya adalah reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks. Rumus umum reaksi redoks berdasarkan transfer elektron adalah sebagai berikut A → An+ + n e oksidasi An+ + n e → A reduksi n = jumlah elektron yang dilepas/diterima Contoh dalam proses berkaratnya besi terjadi reaksi 2 Fe → 2 Fe3+ + 6 e oksidasi artinya 6 elektron dilepas oleh 2 atom ferum 3 O2 + 6 e → 3 O2- reduksi artinya 3 atom oksigen membentuk senyawa Fe2O3 3. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Bilangan Oksidasi Konsep terakhir ini adalah pengecualian dari dua konsep di atas, yaitu adanya beberapa reaksi redoks yang tidak bisa dijelaskan walau menggunakan konsep keterlibatan oksigen ataupun transfer elektron. Pakar kimia membuat konsep alternatif karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron. Konsep alternatif itu disebut perubahan bilangan oksidasi. Penjabaran dari konsep ini adalah jika dalam reaksi bilangan oksidasi atom meningkat, atom tersebut mengalami oksidasi. Jika bilangan oksidasinya turun, atom mengalami mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan, menurut konsep perubahan bilangan oksidasi, perlu diketahui bilangan oksidasi dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi. - Pendidikan Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Addi M Idhom
BangsaMesir Kuno sudah mengenal formalin, suatu zat pengawet yang dihasilkan oleh semut ☰ Kategori. Home. Lainnya. Senyawa Karbon Penerapan Konsep Reaksi Redoks dalam Pengolahan Limbah Lumpur Aktif . Kimia X SMA 171 5.1 Senyawa Karbon A. Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O dalam Senyawa Karbon. Lihat dokumen lengkap (262 Halaman - 3.91MB) Parts
Hai Quipperian! Sering banget kan belajar teori latihan tentang pelajaran Kimia di sekolah. Tapi, apa kalian tahu kalau itu semua dekat dengan keseharian kita? Artikel ini akan sedikit menyambungkan teori Kimia itu dengan apa yang sebenarnya kalian lihat setiap harinya. Apa sih Reaksi Redoks, Oksidasi, dan Reduksi Itu? Permulaan Reaksi Redoks Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari Pada intinya, Reaksi Kimia bisa terjadi di manapun di sekitar kita, bukan hanya di laboratorium. Materi berinteraksi untuk membentuk produk baru melalui proses yang disebut reaksi kimia atau perubahan kimiawi. Setiap kali kita memasak atau sedang bersih-bersih, itu juga merupakan kimia dalam tindakan. Tubuh kita hidup dan tumbuh berkat reaksi kimia. Ada reaksi ketika kita meminum obat, menyalakan korek api, dan mengambil napas. Berikut adalah 10 contoh reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Ini hanyalah contoh kecil, karena kita melihat dan mengalami ratusan ribu atau bahkan lebih reaksi kimia setiap hari. Reaksi Kimia Fotosintetis Quipperian! Seperti yang kalian tahu, fotosintesis adalah proses yang digunakan oleh tanaman dan organisme lain untuk mengubah energi cahaya, biasanya dari Matahari, menjadi energi kimia yang dapat kemudian dibebaskan untuk bahan bakar aktivitas organisme. Energi kimia ini disimpan dalam molekul karbohidrat, seperti gula, yang disintesis dari karbon dioksida dan air. Dalam kebanyakan kasus, oksigen juga dihasilkan sebagai produk limbahnya. Kebanyakan tanaman, sebagian besar ganggang, dan cyanobacteria melakukan fotosintesis, dan organisme tersebut disebut photoautotrophs. Fotosintesis mempertahankan kadar oksigen atmosfer dan memasok semua senyawa organik dan sebagian besar energi yang diperlukan untuk kehidupan di Bumi. Nah, secara singkat, tanaman menggunakan reaksi kimia yang disebut fotosintesis. Tujuannya untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi makanan glukosa dan oksigen. Ini adalah salah satu reaksi kimia sehari-hari yang paling umum dan juga salah satu yang paling penting, karena ini adalah bagaimana tanaman memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan hewan dan mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. 6 CO2 + 6 H2O + light → C6H12O6 + 6 O2 Respirasi Anaerobik Quipperian, respirasi anaerobik menggambarkan satu set reaksi kimia yang memungkinkan sel untuk mendapatkan energi dari molekul kompleks tanpa oksigen. Otot-otot sel melakukan respirasi anaerob setiap kali kita membuang oksigen yang kemudian sampai kepada mereka, seperti selama latihan intens atau berkepanjangan. Respirasi anaerobik oleh ragi dan bakteri yang dimanfaatkan untuk fermentasi, untuk menghasilkan etanol, karbon dioksida, dan bahan kimia lain yang membuat keju, anggur, bir, yoghurt, roti, dan banyak produk umum lainnya. Persamaan kimia secara keseluruhan untuk satu bentuk respirasi anaerobik adalah C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + energy Respirasi Seluler Aerobik Quipperian, berbeda dengan respirasi anaerobik, respirasi seluler aerobik adalah proses kebalikan dari fotosintesis dalam energi molekul digabungkan dengan oksigen yang kita hirup untuk melepaskan energi yang dibutuhkan oleh sel-sel kita ditambah karbon dioksida dan air. Energi yang digunakan oleh sel adalah energi kimia dalam bentuk ATP adenosin trifosfat. Respirasi aerobik membutuhkan oksigen untuk menghasilkan ATP. Meskipun karbohidrat, lemak, dan protein yang dikonsumsi sebagai reaktan, adalah metode yang disukai dalam pemecahan piruvat dalam glikolisis dan mengharuskan piruvat memasuki mitokondria untuk sepenuhnya teroksidasi oleh siklus Krebs. Produk dari proses ini adalah karbon dioksida dan air, tetapi energi yang ditransfer digunakan untuk memecah ikatan yang kuat di ADP sebagai kelompok fosfat ketiga ditambahkan untuk membentuk ATP, oleh fosforilasi tingkat substrat, NADH dan FADH2 Berikut adalah persamaan keseluruhan untuk respirasi sel aerobik C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + energy 36 ATPs Begitulah Quipperian! Semoga jadi lebih bersemangat belajar Reaksi Redoks Kimia selanjutnya, ya! Penulis Sritopia
.